Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada berbagai jenis sel darah, mengubah ukuran, jumlah, kekakuan, dan lebar distribusinya. Tingkat hemoglobin dan anemia yang lebih rendah telah dilaporkan dalam beberapa penelitian, dan perubahan konsentrasi enzim antioksidan telah terbukti meningkatkan keadaan stres oksidatif yang berbahaya dalam sel darah merah.
Perubahan ini dapat memberikan informasi penting tentang keparahan dan perkembangan penyakit (1).
Selain itu, perubahan sifat biomekanik sel darah merah dan putih dapat berkontribusi pada kondisi yang dikenal sebagai COVID panjang (2).
Analisis hasil hematologi kelompok pasien hasil baik dan buruk telah menunjukkan bahwa lebar distribusi sel darah merah (RDW-SD) adalah parameter tunggal yang paling tepat untuk memprediksi prognosis penyakit parah (3,4).
Ketika dikombinasikan dengan limfosit (LYM dan RDW-CV masing-masing LYM dan RDW-SD) prediksi kasus COVID-19 yang parah dapat lebih ditingkatkan. Hemoglobin juga berkurang secara signifikan pada kelompok hasil yang buruk.
Dalam kombinasi dengan limfosit berkurang, ini juga dapat berfungsi untuk memprediksi perkembangan penyakit yang parah (5).
Oleh karena itu, pemantauan perubahan hematologi pada pasien COVID-19 dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan penyakit dan mencegah risiko perkembangan penyakit yang parah.
Silahkan klik link berikut untuk artikel asli nya:
Phenotypic_changes_of_blood_cells_in_Covid-19_patients